Ada sebuah radio kecil di kamar kecil saya.
Sebuah radio yang sempat menjadi rebutan antara saya dan Aa' saya ketika saya masih mengenakan rok seragam merah putih.
Sekarang Aa' lebih sering mendengarkan suara dari kotak berisi gambar bergerak di kamarnya, Televisi. Juga ada radio keluaran terbaru disana, namun jarang dipakainya.
Dan bagaimana dengan nasib radio lama tersebut di kamar saya?
Seiring bertambahnya usia saya, semakin banyak benda lain yang menyita perhatian saya. Novel, ponsel, komik, internet juga DVD film.
Saya tetap senang mendengarkan musik, saya selalu suka. Hanya saja kini medianya telah berbeda.
Lewat kumpulan lagu di ponsel yang terhubung dengan earphone, atau lewat internet.
Terkadang ketika saya rindu masa-masa SD saya teringat radio itu. Ketika saya masih rajin memutar kaset band-band favorit saya atau mendengar celotehan para penyiar radio.
Dulu saya sempat bercita-cita menjadi seorang Penyiar, rasanya menyenangkan sekali bisa didengarkan oleh banyak orang- namun satu-satunya identitas yang diketahui orang-orang tersebut hanyalah suara dan nama kita. Bisa bercerita, memutarkan lagu-lagu kesukaan kita dan tidak perlu khawatir tentang bagaimana pendapat orang tentang penampilan kita saat berbicara.
Lalu, ketika saya SMP saya sempat ingin masuk ke ekskul Radio Sekolah. Namun sifat pemalu saya membuat saya mengurungkan niat tersebut meskipun jam siaran radio tersebut sangat pendek.
Saat ini saya sedang membaca buku Melbournenya Winna Efendi. Salah satu tokoh wanita yang bernama Laura, pekerjaannya adalah penyiar radio tengah malam. Dari jam 10 malam-2 pagi.
Ketika membacanya saya menjadi teringat cita-cita 'lama' saya, dan jam siarannya begitu menarik perhatian saya.
Pasti menyenangkan sekali, berceloteh tengah malam sendirian dan hanya didengarkan oleh orang-orang yang belum tidur atau bahkan kesepian malam itu.
Sejujurnya, saya hampir tidak pernah mendengarkan siaran radio lagi. Paling hanya ketika saya sedang dalam perjalanan, ketika radio mobil dinyalakan.
Tetap terasa menarik dan menyenangkan, mendengarkan para penyiar berceloteh, mendengarkan lagu secara acak- entah itu lagu baru yang baru sekali itu saya dengar ataupun lagu lama yang sudah lama tidak saya dengar.
Kerinduan yang lama terpendam
Terus mencari biar musim berganti
(Sheila On 7-Radio ♩♪♫♬)
Tyas Hanina
1 komentar:
Assalamu'alaikum.. blogwalking + cari-cari inspirasi..
blognya sudah saya follow, ditunggu follow baliknya ke Andy Online ya.. ^_^
salam kenal..
Posting Komentar