Pages

Jumat, 02 Agustus 2013

Boneka Giting #CeritaDariKamar (Hari Pertama)

(Tentang #CeritaDariKamar)

Postingan #CeritaDariKamar ini terlambat 1 hari dibanding yang lain.
Sama seperti sebuah benda penghuni kamar saya yang akan dibahas dalam satu postingan ini.


Boneka giting. Begitu saya menyebutnya.
Boneka tersebut adalah pemberian dari teman-teman saya di usia saya yang ke 14 tahun lewat 2 hari.
Ya, boneka ini datang terlambat bersama kejutan ulang tahun yang mereka berikan.
Tapi keterlambatannya saya maklumi, saya terima dengan senang hati.

Saat itu saya begitu berdebar ketika melihat kotak-kotak hadiah yang dibungkus dengan kertas kado.
Kotak pertama dibuka dari pembungkusnya, sebuah kotak sepatu. Yang anehnya ada beberapa helai rambut berwarna hitam di lubang kotak tersebut.
Apakah boneka barbie? Uh. Terus terang saya sedikit takut dengan boneka yang menyerupai manusia.
Dan ketika saya membuka kotak tersebut.. Saya menemukannya.
Boneka Giting.

Kenapa disebut giting?
Ketika saya mendirikannya di meja, tiba-tiba salah seorang teman saya memencet ujung jarinya.
Dan boneka itu pun menari berputar-putar di tempat, dan juga terdengar musik mengiringi tariannya.
Saya pun tertawa, dan begitupun mereka.

Salah satu dari mereka mengatakan boneka ini diberi dari salah seorang penjual mainan di pinggir jalan.
Entah kenapa mereka memilih menghadiahkan boneka itu, entah hal apa yang mengingatkan mereka pada saya ketika membelinya.
Saya tidak pernah menari-menari di tempat ketika bersama mereka, malahan saya benci menari. Dan ketika mereka memencet kelingking saya, tidak akan terdengar musik mengalun keluar dari dalam tubuh saya.

Sekali waktu pernah salah seorang saudara saya yang balita masuk ke kamar saya dan memencet kelingkingnya. Dia kaget dan nampaknya hampir menangis ketika melihat gerakan tarinya yang tiba-tiba.
Sama seperti saya ketika siang itu, tanggal 28 Oktober 2011. Kejutan yang mereka berikan mengagetkan saya dan sempat menciptakan tangis di wajah saya.


Boneka ini sudah hampir 2 tahun berdiri di lemari buku saya. Sesekali saya iseng, memencet kelingkingnya, dan membiarkannya menari. Tapi tak pernah saya biarkan dia menari terlalu lama, karena saya takut baterainya habis dayanya meskipun saya sadar suatu hari hal itu tetap akan terjadi.
Daya baterai yang menggerakkan boneka tersebut suatu waktu akan habis, tapi tidak dengan kenangan tentang mereka- tidak akan habis dan tidak akan terganti.



Tyas Hanina

0 komentar:

Posting Komentar