Pages

Senin, 05 Agustus 2013

Guling

#CeritaDariKamar Hari Kelima


Tidur tanpa guling sangat terasa asing buat saya, nyenyak atau tidaknya tidur saya tergantung pada benda lonjong ini. Beberapa artikel di Internet mengatakan, bahwa hal tersebut pertanda bahwa orang itu membutuhkan perlindungan dan kenyamanan. Mungkin..

Setiap kali saya menginap di hotel dan tidak menemukan guling, biasanya bantal menjadi penggantinya untuk saya peluk sepanjang tidur saya, tapi tetap saja rasanya beda.
Dari bentuk saja sudah beda, meskipun hal yang mengisi mereka berdua sama (kapuk atau busa) dan digunakan untuk hal yang sama. Tapi kenyamanan yang diberikan tetap saja beda, karena dua benda ini memang beda... ._.

Ehm.. Seperti kenal dengan banyak orang yang berbeda, setiap dari mereka menciptakan kenyamanan yang berbeda.
Suatu bentuk percakapan yang sama, atau berada di dalam suatu situasi dan tempat yang sama. Jika dilalui dengan orang yang berbeda. Tetap saja, beda.

Salah satu tanda saya nyaman terhadap seseorang, adalah ketika saya rela  dan percaya untuk berbagi sesuatu yang tidak pernah saya bagi kepada orang lain sebelumnya. Seperti sebuah cerita, kutipan favorit yang saya baca, atau sederet tawa dan seurai air mata.
Bagi saya, rasa percaya itu sendiri sangat penting dampak dan maknanya.

Dan guling di kamar saya merupakan salah satu benda yang saya percayai. Bukan sekali-dua kali, ketika malam-malam melankolis saya terjadi dan akhirnya dia menyerap air mata yang jatuh dari pipi. Atau sekedar tawa keras di dini hari.
Dia selalu memaklumi, menyiapkan dirinya untuk saya peluki.

Benda lonjong nan empuk ini. Jika tidak berbalutkan sarung guling, rupanya putih polos. Layaknya hantu Pocong.
Kadang ketika saya baru saja mencuci sarung guling dan malas mengganti dengan yang baru. Saya memeluknya dengan enggan, karena setiap kali beranjak tidur- fikiran saya pergi kemana-mana.
Tapi meskipun sedikit ada rasa takut memeluk saya malam itu, saya tidak akan membiarkan guling saya pergi kemana-mana. Saya hanya ingin dia disana- bersedia untuk saya peluk sepanjang tidur saya.

Selamat malam.


Tyas Hanina

0 komentar:

Posting Komentar