Satu-satunya piala yang saya miliki adalah saat saya menjadi siswa berprestasi di daerah tempat tinggal saya. Saat itu saya masih kelas 3 SD, dan meraih Peringkat 1 di kelas.
Dari kelas 1 SD saya konsisten meraih Peringkat di kelas, namun baru sekali itu saya mendapat nilai tertinggi di kelas.
Saya bukan tipe anak yang dipaksa orang tuanya untuk mengikuti les ini itu- atau terus diawasi jam belajarnya. Orang tua saya tetap memperingati saya, namun tidaklah memaksa- mereka memberi saya ruang untuk itu. Membebaskan saya mendalami hal-hal yang saya sukai, dan mendukungnya.
Saya mensyukuri hal itu.
Seperti yang Bapak lakukan, Bapak pernah memberikan 2 buku tentang kiat-kiat menulis dan memberi informasi tentang Dunia Sastra di Indonesia, membiayai saya untuk membeli buku-buku meskipun Ibu bilang saya terlalu sering membeli buku. Membelikan saya KBBI, yang jarang saya gunakan karena saya menggunakan aplikasinya di HP yang lebih praktis.
Dan bahkan, Bapak pernah meluangkan waktunya untuk membaca blog saya ini.
Tapi selain itu, Bapak tetap menjadi motivasi saya untuk tekun dan ikhlas belajar. Bapak orang yang cerdas, dia menguasai berbagai bidang Ilmu Pengetahuan- dan khususnya Matematika. Pelajaran yang seringkali membuat saya hampir tertidur di kelas dan panik ketika mendekati hari ujian.
Bapak juga yang rela meluangkan waktunya untuk mengajari saya. Untuk terus menasihati saya, untuk menyemangati saya. Untuk terus menjadi Inspirasi saya.
Dan piala itu adalah satu-satunya piala yang pernah saya hadiahkan untuknya.
Saya tidak terlalu aktif mengikuti perlombaan, dan sebenarnya saya lebih suka menjadi orang yang mengadakan Perlombaan itu.
Dan meski mungkin hanya akan ada 1 pemenang dalam suatu perlombaan, tapi semua yang mengikutinya mendapat piala yang sama- Pengalaman.
...
Hari ini, Indonesia berulang tahun yang ke68. Begitu banyak pengalaman juga kemenangan yang telah anak pertiwi berikan untuk negara ini. Begitu banyak prestasi-prestasi dari anak negeri untuk Bumi Pertiwi.
Kelak, saya dan kamu yang membaca ini.. akan ikut menghadiahkan prestasi untuk negeri ini, sebuah piala untuk bakti pada negara. Amini juga yakini hal ini.
Selamat ulang tahun Negeriku Indonesia.
Tyas Hanina
0 komentar:
Posting Komentar