Pages

Minggu, 25 Agustus 2013

Buku Tahunan Sekolah

#CeritaDariKamar Hari Keduapuluhlima


"Dalam kenangan cemara cinta..."

Buku Tahunan Sekolah, salah satu benda yang menyimpan kenangan saya di masa SMP.
Masa-masa masih mengenakan seragam putih biru dan bersekolah di Jalan Cemara Raya.
3 tahun belajar di gedung sekolah yang sama, bertemu teman-teman yang sama, masuk ke dalam organisasi yang sama. Tapi tidak pernah merasa bosan, dan sekarang menjadi rutinitas yang saya rindukan.

Isi BTS tersebut didominasi oleh wajah teman-teman seangkatan dan pesan-kesan yang mereka tuliskan. Mulai dari kelas A-J, dan kelas saya di tengah-tengahnya.
Bermacam-macam jenis pesan-kesan yang mereka tuliskan, ada yang panjang sekali seperti artikel koran.. ada yang konyol kaya ager, ada yang nyantumin nama orang yang dia taksir.
Dan ada juga yang singkat dan minyi seperti yang menulisnya, pesan dan kesan milik Tyas Hanina.

Dan bermacam-macam pula pose serta ekspresi masing-masing teman seangkatan. Ada yang memasang wajah eksotis, datar, senyum malu-malu, hingga tersenyum lebar.
Oiya, katanya murid dgn tersenyum lebar saat di foto buku tahunan sekolah, cenderung lebih sukses dalam karir dan pernikahan di masa depannya..

Saya tersenyum cukup lebar di Buku Tahunan Sekolah, memamerkan gigi tak berpagar.

Waktu itu saya bergumam dalam hati, Akhirnya nulis kesan/pesan buat BTS juga. Sebentar lagi juga dimulai pemotretannya. Dulu pas awal masuk sempel, kita nulisnya daftar barang-barang gila apa yg harus dibawa buat masa orientasi. Dan pemotretannya pun untuk foto raport pertama kali.

...

Lembaran-lembaran Buku Tahunan Sekolah.. setiap kali membalik-balik isi bukunya rasanya seperti masuk kembali ke dalam lembaran-lembaran kenangan selama bersekolah disana.
Melihat kembali wajah-wajah mereka, rasanya seperti melihat lengkungan senyum dan setiap ekspresi pemilik wajah itu kembali.
Dan membaca pesan dan kesan mereka pun, rasanya seperti mendengar kembali obrolan hangat dan tawa ramah mereka.

Woah, I miss them so much.

...

Sebuah hadiah terbaik bukanlah benda, tapi kenangan. Benda bisa rusak ataupun hilang tapi tidak dengan kenangan di dalamnya.
Begitu pula dengan seseorang, meski kabarnya sudah lama hilang ataupun rusak hubungan dengannya.
Tapi tidak dengan kenangan yang pernah diciptakan bersama. Akan tetap ada disana.

Tyas Hanina

0 komentar:

Posting Komentar