Pages

Jumat, 19 April 2019

Tubuh Adalah Perjalanan (Review ‘Kucumbu Tubuh Indahku’)


“Tubuhku adalah rumahku.”

Pernahkah kamu membayangkan sebuah bangunan bersikap agresif kepadamu? Sebuah benda yang kamu kira selama ini mati? Bangunan ini kamu bawa ke mana-mana. Ke selatan, utara, timur, barat daya. Kamu letakkan ia di posisi mana pun yang kamu hendaki. Kamu tinggal di dalamnya, berlindung di naungan atapnya.
Tanpa kamu sadari hubunganmu dengannya bersifat paradoksial. Karena pada saat yang bersamaan, kamu juga digerakkan olehnya.
Hasratmu, penasaranmu, amarahmu, girangmu, kecewamu, traumamu. Semua hal yang kamu kenang di dalam kening menjadi bahan bakar penggeraknya.