Pages

Sabtu, 27 April 2013

2 Weeks Ago


Postingan ini sebenarnya tentang kejadian 2 minggu yang lalu.
Cuma karena perayaan Hari Kartini dan Hari Bumi. Gue gak sempet ngeposting (Alibi).
Jadi inget sebuah lirik lagu..
Dilahirkan seorang Tyas Hanina
Adapun (Tyas) wanita lemah lembut manja
Tyas dijajah rasa malas sejak dulu~~~
#MaksaBanget
...

EMANG ADA APA SIH YAS 2 MINGGU LALU?
Dua minggu lalu, malam minggu. Dan malam itu, punggung gue gak pegal karena terlalu lama main laptop.
Suatu kejadian yang cukup langka. Mungkin, semesta sengaja membuat rencana  supaya ada jeda dalam melakukan aktivitas rutin itu-. 

Dimulai dari sore hari.
Syahrani (Nama sebenarnya).  Mengirimi gue pesan di WhatSapp.
“Yas.. Kau dimana?”
Lalu, dia mengajak gue untuk nonton film. Gue yang udah lapuk dimakan waktu karena kelamaan online, menolaknya. Gue belum mandi seharian itu, bisa-bisa kami berjalan ke bioskop diiringi rombongan lalat.
Akhirnya kami jadi jalan (setelah gue mandi tentunya). Dan berujung di kelapa dua, di sebuah warung pempek milik tetangga rumah gue..
Kami memesan  satu Kapal Selam dan dua Lenjer, juga satu gelas Es Teh Manis.
Gue sebenarnya tidak terlalu lapar, gue hanya ingin mengobrol sore itu.
Selama kami mengobrol sambil diselingi kegiatan mengunyah.
Tiba-tiba.. Seorang wanita penjaga warung muncul dan berpuisi.
Iya, berpuisi. Tanpa teks.
“Cinta... Cinta itu kalau terlalu lama disimpan bisa basi.”
Gue bengong sesaat. Dan bibir gue pun bergetar, menahan tawa.
Dan dia melanjutkan puisinya sambil berjalan ke arah penggorengan.
Dia membuka sebuah lemari kecil, mengeluarkan entah apa.
“Seperti bahan makanan yang didiamkan. Cinta akan busuk jika terlalu lama disimpan, seperti bahan makanan...”
Brilian sekali, diam-diam gue menyetujui puisi yang dia ucapkan tiba-tiba tadi.
Gue melongok ke sudut-sudut atas dinding warung tersebut. Mencari CCTV, siapa yang tahu kalau ini merupakan acara Reality Show.
Bersih. Meski nampak kotor dan banyak kelelawar bergelantungan. Tapi tidak ada CCTV.
Jadi, kenapa mbak-mbak itu ngomong sendiri????
Gue memerhatikannya terus menerus. Untungnya dia tidak menyadari itu.
Dia memakai headset dari tadi, apa mungkin dia sedang mengobrol dengan seseorang di telepon?

Sebenarnya puisinya masih panjang lagi. Panjang sekali. Sampai gue melupakan sebagian besar isi puisi tersebut.
Selain pembacaan puisi yang sangat tiba-tiba tersebut. Dia sesekali bersenandung heboh.
Yang gue paling ingat, saat dia menyapu sambil bernyanyi lagu Adera.
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukkurgh~

Kemudian, pemilik warung datang sambil menyerahkan seorang bayi lelaki kepadanya.
Dia menimbang-nimbang lelaki itu. Dia berkata...
“Yaampun!!!! Aku masih muda, tapi sudah punya bayi...”
Dia ngomong sendiri lagi. Rasanya gue pengen mengguncang tubuhnya, dan menyemburkan kuah pempek ke wajahnya. Siapa tau dia kerasukan. Kelakuannya aneh sekali.

Setelah uji nyali selama beberapa lama. Menahan tawa setengah mati.
Akhirnya teman-teman kami datang, mereka menyelamatkan kami.
Dan hal yang mengejutkan lainnya adalah saat kami membayar di kasir.... K
Harga yang cukup fantastis untuk 3 potong pempek dan 1 gelas es teh manis..
Mungkin ini yang disebut karma karena sudah mentertawakan seseorang dalam hati.
*usap air mata* *pukul-pukul dompet*

Setelah itu, kami melewati malam bersama di ruang tamu rumah gue.
Satu hal yang sangat gue ingat malam itu, langit indah sekali. Ada beberapa bintang, para cahaya masa lalu yang berkerjap-kerjap riang.
Gue yang pulang ke rumah sambil menggowes sepeda sendirian.
Sesekali menoleh ke atas, mengulum senyum.

Bintang  memerlukan waktu sekian tahun cahaya untuk terlihat di bumi.
Bintang yang kita lihat malam ini , sudah lama mati. Namun cahayanya masih dapat kita nikmati.
Sayang, polusi cahaya sudah ada dimana-mana. Cahaya masa lalu tersebut digantikan oleh penerangan lampu-lampu jalanan dan gedung-gedung tinggi.

Gue jadi ingat, sebuah kebiasan kecil orang-orang. Memanjatkan doa dalam hati- ketika bintang jatuh.
Jadi, orang-orang selama ini mengharapkan sesuatu di masa depan, pada sebuah cahaya dari masa lalu?
J


Tapi namanya juga harapan-sekecil apapun itu. Kita terbiasa berpegang padanya.
Meski kadang- memang bukan pegangan atau pijakan utama.

Dari kecil gue selalu menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan bintang. Mulai dari bintang-bintang di langit, bintang laut pink, seorang bintang film.
Dan gue selalu berharap, gue dapat menjadi seorang bintang.
Suatu hari di masa depan, seseorang menyadari keberadaan gue di masa lalu.
Mencintai dan menghargai sosok gue.
Meski sosok gue tersebut sudah lama mati.
Dan gue ingin, kehadiran gue bisa menimbulkan harapan bagi hidup seseorang.
Harapan apapun itu. Harapan yang mereka panjatkan diam-diam dalam hati, dan berusaha mereka gapai setiap hari.

Udah dulu ah. Saya mau tidur, dan bermimpi. Bangun lebih pagi, dan menjemput mimpi.