Pages

Senin, 06 Mei 2013

penting gak penting

Just a day,
Just an ordinary day.
Just trying to get by.

Seperti hari sekolah yang biasanya. Alarm berdering lincah tepat pada pukul 5 pagi.
Gue yang malas-malas menggemaskan ini, mematikan alarm tersebut. Dan tidur kembali selama 5 menit.

5 menit..
Dikali 12.
60 menit.
1 jam.
3600 detik.

Gue duduk di tempat tidur dengan perlahan. Melihat handphone. Dan sontak terkejut.
Sedikit lebih kaget daripada waktu gue ditinggal move on duluan.

Akhirnya gue mandi bebek (lah, setiap pagi bukannya emang gitu?).
Cipak cipak sebentar, cuci muka, gosok gigi. Dan... the worst part.... gue meninggalkan kewajiban untuk 2 rakaat shalat shubuh.

Abis mandi, tak kutolong ibu membersihkan tempat tidurku.
Mana sempet coy. Selesai mandi, waktu masuk sekolah tinggal seperempat jam.
Akhirnya gue naik ojek langganan. Dan sampai sekolah dengan tenteram dan sejahtera.

UDAH YAS, LU MAU CERITA ITU DOANG? IH, GAK PENTING BANGET TAU YAS.

Ya gak juga sih.
Cuma ini pertama kalinya gue telat bangun selama jadi Siswi SMA. Telat yang bener-bener keparat.
Meski gak sekeparat waktu gue di SMP sih. Baru bangun jam 8 atau jam 10an.

Aku tidak sekebo dahulu. *Mata berkaca-kaca*

...

Kegiatan gue di sekolah gak perlu gue ceritain yah. Sama kok kaya hari-hari gue yang biasanya.
Duduk, merhatiin guru, bengong, merhatiin temen-temen sekelas, ketawa, ngobrol, ngegosipin artis, ke kantin, (hampir) ketiduran, duduk di depan kelas, merhatiin orang lewat, bengong lagi.
Oiya belajar sama kerjain tugas.

KATANYA GAK MAU DICERITAIN?

Tapi itu kan gak mendetail. Cuma gue paparkan aja.
Yaudahlah ya.......

...

Pulang sekolah, seperti biasa, gue naik angkutan umum.
Sendirian. Tanpa ada senderan, dan teman untuk membuka obrolan.
Padahal jalanan begitu penuh keramaian dan kebisingan, kenapa gue tetap merasa kesepian???

Ish. Ilfeel sendiri baca ketikan gue barusan.

Kebiasaan gue ketika pulang sekolah yang sulit dihapuskan. Adalah memperhatikan keadaan sekitar.
Apa saja.
Para pelajar yang sedang tawuran, anak-anak jalanan, sopir angkutan, minuman penyegar tenggorokan, arakan awan, setiap hal yang menarik perhatian dan membuat penasaran..

Siang tadi, di pertengahan jalan. Perhatian gue tertarik dengan seseorang.
Seorang lelaki, berumur paruh baya, dengan rambut dibelah dua, terlihat sekali dia memakai minyak rambut yang... kebanyakan.
Memakai jas setelan. Khas orang kantoran.
Setelah gue terka, dari wajahnya umurnya belum uzur. Namun rambut belah tengahnya sudah menipis.
Mungkin dia termasuk orang yang (terlalu) banyak berfikir.

Gue melihatnya, sebagai seseorang  yang datang dari masa lalu.
Bisa jadi kan mesin waktu doraemon benar-benar sudah diciptakan?
Ini aneh, perhatian gue jarang tersentil hingga gue memperhatikan orang lain secara detail.

Lalu, dia menaiki angkot yang sedari tadi gue tumpangi.
Tercium samar wewangian parfumnya. Parfum cowok, namun sudah tua sekali wanginya.
Entahlah, darimana gue tau. Gue hanya menilai, tapi tidak berani menyimpulkan.

Ibarat buku.
Dia adalah buku tua yang tebal, dengan huruf-huruf dengan font yang terlalu kecil. Jarang menjadi perhatian seseorang, namun menjadi yang terlihat perbedaannya ketika disandingkan dengan buku-buku yang baru dari percetakan. Atau buku-buku lama yang dicetak ulang sesuai perkembangan zaman.
Orang-orang takut menyentuhnya, karena usianya yang entah sudah berapa. Membuat mereka berfikir lembaran-lembaran kertasnya mudah terlepas, dan akan menyusahkan mereka..
Banyak orang yang enggan memperhatikannya. Karena enggan membaca tiap kata yang tertulis dengan font-font kecil itu. Perhatian mereka sama sekali tidak tersentil.
Dan. Bagi gue ini menyedihkan.
Jikalau gue terlahir menjadi sebuah buku. Gue ingin menjadi buku yang sering orang baca, namun juga tak lupa mereka jaga.
Gue tak ingin, lembaran-lembaran kertas dalam diri gue lapuk dimakan usia atau hilang tertelan tenggorokan tikus-tikus rumahan.
Gue ingin mereka dapat memetik manfaat dari dalam diri gue. Namun tak lupa juga mereka tanamkan benih dari manfaat yang mereka konsumsi, hingga tumbuh pepohonan. Hingga menjadi hutan.

Gue kembali berenang ke permukaan, setelah lama tenggelam dalam lamunan- setelah melihat penampilan orang tadi.
Padahal baru penampilan yang gue lihat, belum bagian hatinya.
Tapi gue sudah dapat membuat beberapa kalimat panjang untuk mendeskripsikannya.

Dari situ gue mempelajari banyak hal.
Hal-hal yang mungkin terlalu basi untuk kebanyakan orang. Karena sudah pernah disampaikan atau terlalu lama disimpan, namun baru gue temukan dan kemukakan.
Ide itu bisa datang dari mana saja.
Setiap pemilik wajah mempunyai kisahnya sendiri.
Dan komitmen yang harus gue tunaikan adalah gue harus mampu menuliskannya secara rutin namun perlahan.
Kata-kata yang berbaris rapi di otak gue, harus segera gue pindahkan melalui pensil atau tuts keyboard. Karena setiap waktunya ada banyak rentetan kata yang datang- mereka semua butuh ruang baru. Agar tidak merasa sesak, dan akhirnya migrasi karena posisinya terus terdesak.
Dan sebagian dari barisan kata itu gue pindahkan kesini.

Inilah kebiasaan buruk gue selain suka bangun terlambat, mengumpulkan niat untuk menulis pun lambat.

HueHeHeHe.

Jadi, insyallah. Gue akan memulai untuk lebih berkomitmen untuk membuat jadwal mingguan ngeblog.
Untuk para pengunjung setia yang entah siapa saja. Gue juga gak tau apakah mereka benar ada, namun itu tak mengapa.
Soalnya titik berat komitmen ini pun lebih ke gue sendiri. Untuk gue sendiri.
Karena gue butuh tempat untuk berbagi, tapi gue bersyukur jika ada orang-orang setia yang rela membagi waktunya untuk membaca rentetan kata yang gue ketik selama ini.

:'3

0 komentar:

Posting Komentar