Pages

Rabu, 26 Oktober 2016

Selamat



Joko Pinurbo bertanya dalam salah satu puisinya, “Apa beda selamat jalan dan selamat tinggal?

Namun, aku jauh lebih penasaran.
Apa yang menjadi pertimbangan semesta untuk meramu sebuah pertemuan dan perpisahan?

*

Toh, katanya keduanya sama-sama dilambangkan oleh lambaian tangan.
Lalu, bagaimana dengan pertemuan yang tidak disengaja? Atau bahkan tidak diinginkan?
Kemudian, bagaimana dengan perpisahan yang tiba-tiba? Tanpa adanya sesuatu yang menginsyaratkan?

Lambaian tangan.
Hah.
Bahkan sebuah sapa dan salam pun enggan diucapkan.
Boro-boro, kalimat selamat ulang tahun disampaikan.

*

Sudahlah, Mas Joko.
Usahlah bertanya-tanya sesuatu yang jawabannya tak pasti.
Janganlah mengira-ngira sesuatu yang berhubungan dengan hati.
Nanti yang ada, Mas Joko malah pusing sendiri.
Seperti saya saat ini.

*

(Usai saya mempublikasikan tulisan ini,
Semesta mengajak saya bercanda sepertinya.
Rupanya,
Datang pesan darinya.
Selamat ulang tahun, katanya.)

0 komentar:

Posting Komentar