Selembar Foto Pernikahan kedua orang tua saya, saya tidak ingat tepatnya tahun berapa. Yang jelas saat itu usia Ibu masih belia, berbeda beberapa tahun dengan usia Bapak.
Ibu, perempuan bungsu kelahiran Jakarta asli. Memiliki kecantikan fisik yang alami, wajah putih berseri, pipi bulat, mata sipit, dan ukuran tubuh yang kecil. Kecantikannya tidak pudar dan justru bertambah seiring usianya. Karena disertai dengan Kecantikan hati, beliau begitu tulus memberi.
Banyak orang yang mengatakan saya begitu mirip dengannya, mewarisi wajah yang sama. Juga watak yang serupa.
Ibu memiliki kepribadian yang unik. Beliau memiliki suara tawa yang menular, perkataan ataupun tingkah lakunya begitu lucu dan memancing tawa.
Rumah sangat sepi, tanpanya.
Tayangan TV favorit Ibu adalah Sepak Bola, dan pemain favoritnya adalah Gonzales.. Dia akan menampakkan mimik muka yang serius dan berteriak-teriak geregetan ketika menontonnya.
Meski sebenarnya dia tidak begitu mengerti jalan permainannya.
Karena, seringkali muncul pertanyaan-pertanyaan lugu yang keluar begitu saja ketika menonton bersama.
Seperti, dia tidak tau mana tim yang menang atau kalah. Berapa skor saat ini. Tim mana yang barusan mencetak skor.
Dan, di mana Gonzales berada? Dia seringkali menanyakan soal itu.
Ibu yang lucu dan lugu- orang yang sangat ekspresif. Bersanding dengan kepribadian bapak yang tenang dan memiliki aura yang membuat orang lain nyaman.
Bapak, anak ke 5 dari 6 bersaudara- lelaki berdarah sunda. Selain tampan beliau juga karimastik, penuh wibawa dan kehadirannya selalu membuat orang nyaman. Beliau begitu taat dalam beribadah, dan menghargai perbedaan agama.
Sangat menggemari matematika. Selain itu, juga sangat gila membaca. Juga cinta menulis.
Beberapa tulisannya dimuat di blognya >>> http://uzairsuhaimi.wordpress.com/
Saya beberapa kali membantu mengedit tulisannya. Dan kami, seringkali berdiskusi soal dunia sastra.
Bapak memberi dukungan penuh terhadap apa yang menjadi minat dan bakat anaknya. Beliau memberikan saran, memberi dana, memberi dukungan, mengajak berdiskusi, memuji sesekali.
Seperti yang beliau lakukan terhadap kecintaan Aa' saya pada dunia Musik. Juga saya pada dunia menulis.
Wajahnya saat muda, di Selembar Foto Pernikahan tersebut sangat mirip dengan Aa' saya. Gondrong, berponi, mata sedikit menyipit, senyum malu-malu.
Sedangkan Ibu, di foto itu.. Terlihat menyerupai saya, dan Kakak Perempuan saya. Bedanya, Kakak memiliki wajah yang Oval dan hidung yang sedikit lebih mancung.
...
Selembar Foto Pernikahan. Cerita Penutup untuk #CeritaDariKamar.
31 hari di Bulan Agustus, 31 hari saya menulis. Dan saya menutupnya dengan tulus.
Dengan Selembar Foto. Tentang orang-orang yang satu pohon keluarga dengan saya, tentang mereka yang dalam tubuhnya mengalir darah yang sama dengan saya.
Tentang mereka, seseorang yang selalu saya temui di Rumah. Tempat di mana saya selalu pulang.
Family is not an important thing. It's everything.
-Michael J. Fox-
...
Postingan #CeritaDariKamar saya selama 31 hari ini bisa dilihat disini : http://haninabobo.blogspot.com/search/label/%23CeritaDariKamar
Tyas Hanina