Dua rak penyimpanan buku di kamar saya, bertumpuk (kurang) rapi buku-buku yang mengisi ruang di dalamnya.
Buku menjadi makanan saya sehari-hari, gizinya tinggi menurut saya. Berbagai jenis genre buku yang saya punyai- fiksi non fiksi.. Masing-masing memiliki rasa yang berbeda.
Setiap kali pergi ke Mall rasanya kurang lengkap jika tidak pergi ke Toko Buku disana, dan saya merasa "miskin" setiap pergi kesana. Begitu banyak buku yang belum saya baca, begitu sedikit buku yang saya punya. Begitupula ketika saya melihat-lihat website toko buku online.
Biasanya saya membuat daftar buku-buku yang ingin saya baca, dan mengusahakan untuk bisa saya beli sendiri. Namun, tak jarang justru saya membeli buku yang tidak tertulis di daftar dan justru menunda membeli buku yang sudah lama saya incar. Itu terjadi karena saya seringkali menuruti suasana hati yang kadang saya pun tidak bisa saya baca dan pahami.
Terakhir kali saya membeli buku adalah beberapa hari sebelum Hari Raya Lebaran, saya membeli 2 kumpulan cerpen Dee, 2 novel fiksi, dan 1 novel misteri.
Novel misteri langsung saya tuntaskan di malam hari, sedangkan 2 kumpulan cerpen Dee saya "habiskan" santapannya akhir-akhir ini.
Sedangkan 2 novel sisanya belum saya buka bungkusannya, masih berselimutkan kantong plastik sejak pertama saya membawanya pulang ke rumah. Saya tidak ingin santapan itu menjadi "mubazir", seperti halnya nasib beberapa buku yang tak kunjung saya baca.
Tapi, akhir-akhir ini saya sadari.. saya jarang sekali menghabiskan waktu untuk membaca buku. Waktu saya sepertinya tersita banyak untuk menatap layar laptop, saya lebih banyak membaca di internet.
Yang kadang saya rasakan, begitu penuh kejutan karena saya bisa membaca banyak tulisan baru setiap harinya. Seperti #CeritaDariKamar yang ditulis dan dipublikasikan orang-orang di Blognya masing-masing.
Tapi tetap saja, ada beberapa hal dan mungkin banyak tidak saya dapatkan ketika membaca di internet.
Seperti.... harum aroma buku baru, tekstur kertas buku yang seringkali memiliki ciri khasnya masing-masing, bunyi lembaran-lembaran buku yang dibalik seakan bisikan lirih dari dalam buku, perasaan hangat ketika membaca kisah demi kisah dalam fokus 1 buku, meringkuk-tiduran-duduk sembarangan yang tidak bisa saya lakukan ketika saya membaca di Internet, punggung yang tidak pernah pegal meski membaca dalam waktu yang lama, dan lain-lainnya.
Postingan ini mengingatkan diri saya sendiri agar tidak membuat para buku cemburu, saya harus segera menengok dan melahap habis isi mereka semua.
...
2 rak buku ini pun sudah berdebu di beberapa bagiannya, mungkin karena saya kurang memperhatikannya- tapi bagaimanapun saya berterimakasih padanya karena rela menahan beban berat tumpukan buku di atasnya.
Tapi, rasanya tak tega juga membiarkan buku-buku bersesakan di sana. Bertumpuk-tumpuk tak rapi.
Mereka membutuhkan ruang baru, sebuah rak buku baru.
Ternyata Bapak saya juga membutuhkan rak buku baru, baru saja hari ini beliau mengusulkan untuk memasang rak buku baru lagi di kamar! Namun dengan resiko meja belajar saya harus dipindahkan.
Semoga tidak menjadi omongan belaka. Semoga saya bisa lebih rajin membaca. Semoga kelak buku saya #TerpampangNyata di Rak Toko Buku dan Rak Buku para pembaca.
Semoga semoga-semoganya tercapai.
...
Hari ke tiga puluh!!!! :D <3
Tyas Hanina
0 komentar:
Posting Komentar