Halo
semuanya!
Sudah
lama sekali tidak memberikan kabar apapun di blog ini.
Ada
banyak sekali kejadian. Yang rasanya ingin gue abadikan.
Salah
satunya, adalah bagaimana berlalunya 3 tahun masa SMA gue.
Selama
ini, cuma jadi rencana untuk menuliskannya. Kenangan-kenangan tentangnya hanya
hidup di kepala gue dan mungkin orang-orang yang melewatinya bersama gue.
Dan
malam ini, gue akan coba mengabadikannya melalui tulisan.
Cekidot.
Awalnya..
Gue
biasa aja dan sama sekali gak excited
waktu masuk SMA ini.
Sebut
aja nama sekolah gue, SMA 5. Nama harus disamarkan.
(padahal
emang sma 5)
Gue
gak gabung grup atau ekstrakurikular apapun di sekolah selama 3 tahun.
Dulu
sih pengen masuk jurnalistik atau perpustakaan.
Tapi
gua tidak ingin menyia-nyiakan hari sabtu gue untuk datang ke sekolah.
Kek gimana
ya, gak ada hal yang bener-bener menarik perhatian gue.
Lalu gue
mengingat apa yang orang-orang sering katakan, bahwa masa SMA adalah masa yang
paling indah.
Jadi,
karenanya..
Gue mencoba
untuk menikmati setiap hal yang terjadi di masa putih abu-abu gue.
Nikmatin aja.
Mungkin prinsip
gue sekolah cuma sesimpel itu.
Ya, nikmatin
aja buat ngadepin semuanya.
Tugas yang
menjemukan, guru yang menyebalkan, teman yang menjengkelkan.
Upacara 2
minggu sekali, kepala sekolah yang sangat jarang kita temui, makanan kantin
yang gak bervariasi.
Dan ya, apa
yang orang-orang katakan itu benar.
Gue gak perlu
untuk terus mencari hal yang menarik buat gue nikmati.
I just have, to appreciate everything.
Wajah yang lo lihat 5 hari seminggu.
Mulai dari..
Wajah temen
sebangku lo.
Ketua kelas
lo.
Orang yang sering
berantem sama lo di kelas.
Guru favorit
lo.
Penjaga
gerbang (herjunet ali).
Your secret
crush.
Mantan lo
(kalo ada).
Pacar lo
(kalo masih).
Pacarnya
mantan lo (kalo ada dan masih).
Semua percakapan yang pernah terjadi.
Mulai dari..
Keluhan-keluhan
yang kayanya dulu tuh bikin kepala pusing, tapi kalo diinget-inget sekarang
sama sekali gak penting.
Gosip tiga
angkatan. Bikin dosa sih, tapi seru. Gimana tuh?
Ngomongin
boke*. Ih jorok ah makanya aq sensor. Boker maksudnya kok.
Curhatan-curhatan
labil. Tentang percintaan, keluarga, dan lain sebagainya.
Omongan kita
tentang mimpi yang keknya sih ketinggian tapi ada kemungkinan kejadian.
Jokes-jokes receh yang pernah lo
denger.
Atau lo
katakan.
Mungkin
beberapa dari itu kedengerannya bodoh dan childish.
Tapi
lelucon-lelucon yang selalu hadir di ruang kelas inilah yang membangkitkan
suasana.
Dan kadang,
justru itu yang buat lo lebih “hidup”.
Untuk gak
serius-serius amet, untuk at least
bikin lo lebih santai.
Nyenderin punggung
ke kursi. Pukul-pukul meja kalo emang lucu banget. Lemparin kertas kalo emang
jayus banget.
Ketawa
sepuasnya.
Admit it.. Lo kemungkinan besar bakal
melupakan nilai ulangan mtk lo yang dulu pernah lo tangisin. Tapi lo gak bakal
lupa kalo lo pernah ketawa-ketawa sampe sesek napas karena tingkah ajaib temen
lo.
Mungkin lo
gak sepenuhnya inget hafalan atau rumus yang lo setengah mati pernah pelajarin.
Tapi lo bakal inget wajah orang yang dulu pengen lo toyor kepalanya karena udah
bikin perut lo sakit karena ketawa.
Cara termudah
untuk buat orang suka sama lo adalah dengan membuatnya tertawa. Dan cara
tercepat untuk akrab dengan seseorang adalah tertawa bersama.
Untuk kalian,
laugh maker. Kalian luwarbiyasah.
Pasti kalian yang bakal dicari saat reuni nanti. Percaya sama gue.
Semua potret
yang pernah lo ambil.
Yang menuhin
galeri ponsel lo, memori laptop lo, dan social media lo.
Oh iya, ada
satu advice buat siapapun kalian yang saat ini masih menjadi pelajar sekolah.
Don’t avoid cameras
during your years in school or on vacation/holiday.
You might not want to
now, but you’ll appreciate it later.
Dan jangan
lupa untuk selalu menyimpan foto aib teman, karena itu menghibur sekali!
Gua koleksi.
HAHAHAHA.
Singkatnya,
semua momen yang pernah tercipta 3 tahun ini.
Gue
menghargai semuanya.
Dan
sekarang gue jadi semakin merindukannya, seiringan dengan semakin banyaknya huruf yang gue ketikkan
di postingan ini.
...
Tahun
terakhir gue di masa SMA.
Melelahkan
tapi sangat menyenangkan.
Karena
gue baru menemukan apa yang dimaksud orang-orang dengan masa terindah ini. Ea.
Atau
mungkin bukan menemukan,
Hanya
saja karena masanya yang sudah hampir habis.
Gue
jadi lebih menghargai apapun yang terjadi.
Dan
sadar, di mana sih letak keindahannya.
Semua
orang bekerja keras di tahun terakhir. Belajar untuk ujian dan menciptakan
kenangan.
Semua
tentu pengen hasil ujian yang baik untuk dilihat.
Dan
kenangan yang apik untuk diingat.
Semua
orang di kelas gue pun begitu...
XII
IPS 3!
Gak ada hari
tanpa tawa tercipta di ruang kelas ini.
Mulai dari
temen sebangku gue yang baper parah. B A P E R
P A R A H.
Tapi baik dan
perhatian banget, kalah deh mantan-mantan pacar gue perhatiannya sama ulan.
Seorang
lelaki yang konon merupakan suami idaman, dan jadi suami gue (dan 9 orang gadis
lainnya) di kelas.
Namanya
Satria, panggilannya Sayang.
Gak punya
pacar tapi dipanggil sayang tiap hari, enak bener hidupnya.
“Gue mau kerja apa punya istri 10?”
“Ternak hiu.”
Temen-temen
barisan gue yang ganjen dan mulut mercon semua. S E M U A.
Grup line
kita (isinya gak ada yang penting dan banyak konten dewasa) berganti-ganti
namanya.
Mulai dari
BTS (tujuan grup buat bahas bts, isinya buat gosip. Pret.) >>>
Istri-Istri Satria (diganti karena mantan istri satria, ehm.) >>>
GRUP!!! (diganti sama ulan karena apa gitu ya lupa) >>> RUJUK
(ceritanya semuanya rujuk sama satria, abis talak tiga.)
Semuanya
ngangenin banget!
Waktu itu
pernah ada seorang wanita yang menangis di kelas, menangisi mantan pacarnya.
Terus diginiin sama 1 orang temen gue, “Yaela pacaran di semak-semak aja, punya
anak alang-alang. Gitu aja nangis.”
Gatau apa
hubungannya ama alang-alang :’( jadi pengen ikutan nangis dengernya.
Ada juga,
yang nangis lagi karaokean lah. Padahal lagunya bahagia, tapi dia mengeluarkan
air mata :(
QUIZ : Cari wajah orang yang menangis sehabis menyanyikan lagu TULUS. |
Dihukum
rame-rame ama Pak Gianto terus malah girang, minta difotoin sama divideoin.
Kasih kejutan
ulang tahun, ironisnya orangnya bukan girang kesenengan. Malah kambuh asmanya.
Terus udah
tau orang asma, nafas aja susah. Malah disuruh tiup lilin. Bego ya. (Gue yang
suruh) (Iya gue bego)
Pernah juga
ada yang pesen minyak untuk memperbesar buah dada. HAHAHA.
Ah gila gak
penting banget kalo diceritain, tapi ngangenin.
Selain ketemu
dengan anak-anak kelas yang asik.
Gue pun
akhirnya, gabung grup dan mengerjakan sesuatu untuk sekolah di ujung masa SMA
gue...
Rahmat Production
Selama kurang
lebih 2 minggu kita berjuang membuat film pendek 5 menit.
Bolos les.
Pulang hampir tengah malem. Gak tidur. Satu persatu akhirnya berjatuhan sakit
selama proses.
Film pun
selesai. Namun hubungan kami berenam tidak usai.
Selera kami
berenam yang hampir sama. Mulai dari selera musik, film, dan yang terpenting..
humor!
Ada banyak
rencana yang hampir semuanya berakhir wacana.
Kini,
semuanya sudah sibuk dengan kehidupan barunya masing-masing.
Agung di
Malang, Maul di Serang, Ani di Depok, Alip sedang berjuang menjadi seorang
pilot (lip, nebeng ya naik pesawat lu kalo lewat nangor), Rafi di Bandung (entah
berapa tahun gue stuck sama makhluk ini).
Tapi tidak
menutup kemungkinan, di masa depan kami semua dapat bertemu dan berkumpul lagi.
Mewujudkan rencana-rencana yang sampai saat ini masih jadi wacana. Dan mungkin
membuat film lagi? J
Aku siap
menulis skenarionya. Aihihihi.
Dan karena
pengalaman membuat film selama dua minggu bersama mereka, gue jadi semakin
tertarik dengan dunia perfilman. Dan gue berencana untuk mengikuti UKM Film
juga di kampus. WooohoO.
Selain kelas
dan film. Ada satu hal yang menarik sekali untuk dibahas, mengenai apa yang
terjadi di tahun terakhir SMA gue.
Kisah asmara
gue.
Tapi, karena
postingannya udah kepanjangan jadi udahan dulu ya!
(:
(:
...
Besok hari
senin, dan 17 agustus.
Jangan lupa
siapin dasi, topi, sama gesper.
Cek juga
nametag dan lokasi kelas.
Untuk para
pria, siap-siap menghadapi Pak Gianto jika rambut anda belum dicukur pendek.
Jangan tidur
kemaleman, harus bangun pagi untuk upacara 17an!!
HAHAHA KANGEN.
Sampai jumpa
semuanya.
Sukses ya
ngejar mimpinya!
Tyas Hanina
0 komentar:
Posting Komentar