Kemejanya digulung hingga siku.
Sesekali ia menjetikkan abu rokok
di tangannya.
Nada bicaranya sombong sekali.
Dia tahu,
bahwa dia tahu hampir segala hal.
bahwa dia tahu hampir segala hal.
Namun, ada satu yang luput dari pengetahuannya.
Dia tidak tahu,
dia menarik.
dia menarik.
Setidaknya untukku.
Sesekali aku menundukkan kepalaku.
Mataku menyusuri ruangan.
Mencoba menemukan apa yang bisa kuperhatikan,
selain dirinya.
selain dirinya.
Sialan!
Aku melupakan satu hal yang penting.
Aku melupakan satu hal yang penting.
Hati selalu punya aturannya sendiri.
*
*
*
Honestly,
I crave the deepest connection with others.
But, it’s hard for me to trust, to let anyone in.
But, it’s hard for me to trust, to let anyone in.
0 komentar:
Posting Komentar