Ketika kamu menyentuh
ujung tubuhku.
Secara perlahan,
kamu memberiku kemampuan untuk dapat..
Memberikan cahaya,
walau hanya untuk sementara.
Memberikan kehangatan,
walau hanya terasa jika berdekatan.
Aku lilin.
Yang
perlahan kehilangan diriku karena dibakar api.
Tak mengapa jika
kelak aku harus mati.
Setidaknya sentuhannya pernah membuatku menjadi berarti.
(Sumber gambar : http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/08/berlian-di-dalam-api-lilin) |
0 komentar:
Posting Komentar