Assalamualaikum
Seminggu yang lalu, gue selesai melahap
abis isi novel The Fabulous Udin.
Buku ini adalah buku kedua karangan pemilik
akun @wowkonyol / si Fabulous Onyol / Rons Imawan.
“Kisah kolosal
dari seorang pemuda tanggung yang berjuang memudahkan hidup orang lain, dan
bukan hidupnya sendiri.”
Begitu uraian singkat tentang buku
tersebut dari blog penulisnya sendiri.
Pemuda tanggung itu, Udin namanya.
Seorang bocah SMP, yang hidup dengan
sederhana bukan dengan gelimang harta.
Menabung uang jajannya untuk mewujudkan
cita-cita emaknya. Dan untuk itu, Udin rela membantu pekerjaan seorang Pemilik
Kantin. Hanya untuk beberapa potong gorengan.
Berbeda sekali dengan remaja kebanyakan,
termasuk gue. Yang suka ngerasa kekurangan uang jajan, hanya untuk kesenangan
yang sementara.
Udin. Semua seakan mudah saat ia ada.
Dengan akalnya yang luar biasa. Dan
kerendahan hatinya.
Dia menyelamatkan banyak nyawa,
menyelesaikan banyak masalah dan memabukkan kita oleh setiap
kata-katanya.
Dia mampu membuat siapa saja jatuh cinta.
Tapi di dalam Novel TFU tokohnya bukan
Udin saja.
Ada Suri, seorang remaja
cantik dengan karakter yang menarik dengan penyakit yang siap merenggut
nyawanya setiap detik. Dia penyelenggara sayembara-sayembara yang menggelitik
nyali.
Ada Inong, si manis
berjidat nongnong. Rela meminjamkan mimpinya untuk orang lain. Ketegaran
hatinya benar-benar membuat salut.
Ada Jeki, si selebtwit yang
doyan ngegombal dan jatuh cinta oleh pengasuhnya sendiri. Juga ada Ucup,
si Endut yang suka ngebanyol dan fobia kerupuk.
Ada Onyol, si penulis buku
yang hobby ngobrol sama Tokoh Utama (Udin) dalam bukunya sendiri. Dan akan
sukses bikin kita geregetan.
Dan ada banyak tokoh lainnya.
Tokoh favorit gue adalah seorang Udin.
Bukan Udin seorang.
Gue suka semua tokoh, semuanya pas sama
porsinya. Semua gue suka kepribadiannya, meski belum jelas kenampakan wujud dan
SENDALnya.
Bukan berlebihan jika gue mengatakan. Gue
jatuh cinta dengan tokoh Udin, mungkin lebih tepatnya oleh si Penulis Bukunya
(Onyol) :p.
Meski Onyol suka nyolong sendal, tapi dia
adalah penulis yang handal. Dan kali ini bukan hanya sendal yang dia curi, tapi
juga hati para pembacanya. Eaa.
Soal bab favorit, semua bab gue
suka. Mulai dari Kata Pengantar sampai Tentang Rons Imawan.
"Hanya sebuah titik kecil di antara
berjuta galaksi mahakarya Sang Pencipta". Perkenalan singkat yang bikin
gue tersenyum membacanya.
Soal kutipan favorit dalam setiap bab
favorit. Gue menyukai keseluruhannya.
Segala penggunaan kata hingga tanda
baca. Perdebatan antara Onyol dan Udin. Puisi-puisi Udin. Percakapan antar
tokoh. Teori-teori Psikologi. Semuanya deh pokonya.
Luar biasa dan mengena. Onyol mengajak pembaca berfikir, tertawa,
menangis, merasa.
Ada 3 kutipan yang sangat berkesan buat
gue. Karena sukses bikin gue mengeluarkan suara tawa yang keras dan senyum yang
lebar di wajah karena gemes.
(1) "Gue, kan, Nyol?"
"Apa, sih, Din? Main samber aja
kayak copet!"
"Tapi, emang gue, kan, Nyol? Jangan
becanda, deh. Nggak lucu!"
"Sorry, Din. Kali ini
pemenangnya emang bukan elu."
"Oke! Kalau gitu gue ngundurin diri
aja! Gue mau cari penulis lain yang lebih bisa menghargai pemeran utama!"
(Perdebatan antara penulis dan tokoh
utama)
(2) (Puisi
Udin buat Suri di menara. Bab Truth Or Dare.)
Jika cinta
itu agama, maka aku memelukmu seperti memeluk agama.
Tak akan
pernah kulepas hingga aku menua dan tiada.
Jika aku
pindah ke lain cinta, maka aku pindah agama.
Tak akan
pernah kuganti hingga aku meregang nyawa.
Demi Tuhan,
aku mencintamu.
Karena
Tuhan... Aku memilikimu.
(3)
"Jika x
sama dengan y, dan z lebih besar daripada y, berapakah x ditambah z?"
Tanya dosen pembimbing.
"Hewan
yg memiliki gigi kenapa giginya selalu terlihat putih, padahal tidak pernah
gosok gigi? Sedangkan kita, satu hari saja tidak menggosok gigi, langsung
kuning. Kamu tahu jawabannya?" Tanya Justin Bieber.
"Bagaimana
asal mula kehidupan? Coba kamu jelaskan!" tanya Sule.
...
Dan selepas membaca novel itu. Gue yakin,
kebanyakan pembaca akan bertanya-tanya.
“Tokoh Udin itu
nyata gak sih?”
Gue pun begitu.
Dan gue yakin, kebanyakan perempuan akan
kepincut berat dengan seorang Udin.
Dari kata-katanya, cara dia memenangkan
sayembara, cara dia menyelesaian masalah kecil hingga soal nyawa,
kepribadiannya, prinsipnya, pencipta tokohnya (eaa). Selain itu tokoh si Udin
digambarkan punya wajah yang rupawan. (Bikin gue sendiri keringetan
ngebayangin gue jadi wanitanya ._.)
Cowok yang ada di header twitternya Onyol. Kata Onyol dia punya faktor U.
|
Kemudian setelah bertanya-tanya dan jatuh
cinta pada si tokoh utama. Kebanyakan akan meronta-ronta membabi buta
berkeinginan agar novel ini di filmkan.
Tapi sebelum kalian-kalian semua
menontonnya di bioskop-bioskop kesayangan, akan lebih baik jika membaca bukunya
terlebih dahulu :p. (Bukan Iklan Berbayar)
Selain jatuh cinta dengan tokoh Udin,
kalian kalian yang perempuan.
Akan iri dengan sosok serta kepribadian
para tokoh wanita di novel ini. Gue pun begitu.
Gue merasa gue gak sesempurna Suri.
Gak secantik Bi Aidah. Gak setegar Inong, meski sama2
kena friendzone. Gak semulia Ibunya Udin. Gak sebaik Mamanya
suri. Gak sesetia Kak Siloh. Gak sebijak Bu Arwiyah.
Rasanya gue belum jadi wanita
hebat seutuhnya seperti mereka.
Tapi meski begitu, gue rela kok jadi
calon bidadari surganya Onyol:3
...
Jadi, selesai kalian (siapapun) yang
membaca postingan ini. Beli atau pinjamlah buku TFU ini.
Ada banyak pesan dan kesan yang akan
kalian dapatkan. Alur cerita yang sukses mencipta tangis dan senyum dalam wajah
kalian.
Dan bersiap-siaplah jatuh cinta..
:3
1 komentar:
salut bnget sama novel satu ini trlbh sama yg bkin novel nya ? kta yang pling nyentuh bnget sampe gw sdr kalo emng masalah itu nggak harus d jadiin bbn bawa happy "sdahkh kmu menertawakn masalhmu hari ini" itu kata kata yang bikin gw trus bngkit dri smua mslah gw
Posting Komentar