Postingan
ini sebenarnya tentang kejadian 2 minggu yang lalu.
Cuma
karena perayaan Hari Kartini dan Hari Bumi. Gue gak sempet ngeposting (Alibi).
Jadi
inget sebuah lirik lagu..
Dilahirkan seorang
Tyas Hanina
Adapun (Tyas) wanita
lemah lembut manja
Tyas dijajah
rasa malas sejak dulu~~~
#MaksaBanget
...
EMANG ADA APA SIH YAS 2
MINGGU LALU?
Dua
minggu lalu, malam minggu. Dan malam itu, punggung gue gak pegal karena terlalu
lama main laptop.
Suatu
kejadian yang cukup langka. Mungkin, semesta sengaja membuat rencana supaya ada jeda dalam melakukan aktivitas rutin itu-.
Dimulai
dari sore hari.
Syahrani
(Nama sebenarnya). Mengirimi gue pesan
di WhatSapp.
“Yas.. Kau dimana?”
Lalu,
dia mengajak gue untuk nonton film. Gue yang udah lapuk dimakan waktu karena
kelamaan online, menolaknya. Gue belum mandi seharian itu, bisa-bisa kami berjalan
ke bioskop diiringi rombongan lalat.
Akhirnya
kami jadi jalan (setelah gue mandi tentunya). Dan berujung di kelapa dua, di
sebuah warung pempek milik tetangga rumah gue..
Kami
memesan satu Kapal Selam dan dua Lenjer,
juga satu gelas Es Teh Manis.
Gue
sebenarnya tidak terlalu lapar, gue hanya ingin mengobrol sore itu.
Selama
kami mengobrol sambil diselingi kegiatan mengunyah.
Tiba-tiba..
Seorang wanita penjaga warung muncul dan berpuisi.
Iya,
berpuisi. Tanpa teks.
“Cinta... Cinta
itu kalau terlalu lama disimpan bisa basi.”
Gue
bengong sesaat. Dan bibir gue pun bergetar, menahan tawa.
Dan
dia melanjutkan puisinya sambil berjalan ke arah penggorengan.
Dia
membuka sebuah lemari kecil, mengeluarkan entah apa.
“Seperti bahan
makanan yang didiamkan. Cinta akan busuk jika terlalu lama disimpan, seperti
bahan makanan...”
Brilian
sekali, diam-diam gue menyetujui puisi yang dia ucapkan tiba-tiba tadi.
Gue
melongok ke sudut-sudut atas dinding warung tersebut. Mencari CCTV, siapa yang
tahu kalau ini merupakan acara Reality Show.
Bersih.
Meski nampak kotor dan banyak kelelawar bergelantungan. Tapi tidak ada CCTV.
Jadi,
kenapa mbak-mbak itu ngomong sendiri????
Gue
memerhatikannya terus menerus. Untungnya dia tidak menyadari itu.
Dia
memakai headset dari tadi, apa mungkin dia sedang mengobrol dengan seseorang di
telepon?
Sebenarnya
puisinya masih panjang lagi. Panjang sekali. Sampai gue melupakan sebagian
besar isi puisi tersebut.
Selain pembacaan puisi yang sangat tiba-tiba
tersebut. Dia sesekali bersenandung heboh.
Yang
gue paling ingat, saat dia menyapu sambil bernyanyi lagu Adera.
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukkurgh~
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukkurgh~
Kemudian, pemilik warung datang sambil menyerahkan seorang bayi lelaki kepadanya.
Dia
menimbang-nimbang lelaki itu. Dia berkata...
“Yaampun!!!! Aku masih muda,
tapi sudah punya bayi...”
Dia
ngomong sendiri lagi. Rasanya gue pengen mengguncang tubuhnya, dan menyemburkan
kuah pempek ke wajahnya. Siapa tau dia kerasukan. Kelakuannya aneh sekali.
Setelah
uji nyali selama beberapa lama. Menahan tawa setengah mati.
Akhirnya
teman-teman kami datang, mereka menyelamatkan kami.
Dan
hal yang mengejutkan lainnya adalah saat kami membayar di kasir.... K
Harga
yang cukup fantastis untuk 3 potong pempek dan 1 gelas es teh manis..
Mungkin
ini yang disebut karma karena sudah mentertawakan seseorang dalam hati.
*usap
air mata* *pukul-pukul dompet*
Setelah
itu, kami melewati malam bersama di ruang tamu rumah gue.
Satu
hal yang sangat gue ingat malam itu, langit indah sekali. Ada beberapa bintang,
para cahaya masa lalu yang berkerjap-kerjap riang.
Gue
yang pulang ke rumah sambil menggowes sepeda sendirian.
Sesekali
menoleh ke atas, mengulum senyum.
Bintang
memerlukan waktu sekian tahun cahaya
untuk terlihat di bumi.
Bintang
yang kita lihat malam ini , sudah lama mati. Namun cahayanya masih dapat kita
nikmati.
Sayang,
polusi cahaya sudah ada dimana-mana. Cahaya masa lalu tersebut digantikan oleh
penerangan lampu-lampu jalanan dan gedung-gedung tinggi.
Gue
jadi ingat, sebuah kebiasan kecil orang-orang. Memanjatkan doa dalam hati-
ketika bintang jatuh.
Jadi,
orang-orang selama ini mengharapkan sesuatu di masa depan, pada sebuah cahaya
dari masa lalu?
J
Tapi
namanya juga harapan-sekecil apapun itu. Kita terbiasa berpegang padanya.
Meski
kadang- memang bukan pegangan atau pijakan utama.
Dari kecil gue selalu menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan bintang. Mulai dari bintang-bintang di langit, bintang laut pink, seorang bintang film.
Dan gue selalu berharap, gue dapat menjadi seorang bintang.
Suatu hari di masa depan, seseorang menyadari keberadaan gue di masa lalu.
Mencintai dan menghargai sosok gue.
Meski sosok gue tersebut sudah lama mati.
Dan gue ingin, kehadiran gue bisa menimbulkan harapan bagi hidup seseorang.
Harapan apapun itu. Harapan yang mereka panjatkan diam-diam dalam hati, dan berusaha mereka gapai setiap hari.
Udah
dulu ah. Saya mau tidur, dan bermimpi. Bangun lebih pagi, dan menjemput mimpi.