Banyak orang yang sibuk membuat impian dan harapannya masing-masing di awal tahun.
Itu semua tergantung pribadi masing-masing orang akhirnya.
Semua harapan itu terkadang hanya jadi sebatas kata-kata keinginan yang terucap begitu saja, dan tak lebih dari kata-kata. Tidak ada upaya untuk membuat kata-kata itu nyata.
Dan ada juga orang-orang yang dengan gigih berusaha mengubahnya nyata. Orang-orang seperti itu sangat gue kagumi. Karena tidak mudah untuk mengubah "kata" menjadi "nyata".
Gue sendiri.. Gue termasuk orang yang mana ya?
Hmm.. Tidak mudah juga rasanya menilai diri sendiri. (Walaupun gue orang yang dikit-dikit-intropeksi diri sendiri ketika mulai menemukan ketidakpuasan orang lain kepada diri gue, walau seringnya terlihat gue gak peduli omongan orang dan tidak tau omongan mereka.)
Gue juga tidak tau jawabannya.
Yang gue tau. Gue itu pemikir, dan otomatis seorang pemimpi. Gue punya banyak sekali mimpi-mimpi yang absurd dan keinginan-keinginan simpel.
Sebagai contohnya : Tahun ini gue mau travelling ke dalam negeri, ke pulau kecil yang tenang dan damai. Karena ngiler membaca liburannya Trinitty di bukunya The Naked Traveller.
Atau : Gue pengen belajar gitar.
Absurd dan simpel sekali bukan?
Gue melakukan make a wish kapan saja dan dimana saja. Tidak hanya di moment-moment tertentu, seperti ketika ulang tahun ataupun perayaan tahun baru.
Mengucapkan sepotong kata-kata harapan itu sering kali spontan.
Bahkan.. Ketika make a wish ulang tahun ke14 kemarin gue udah lupa make a wish apa, bahkan waktu itu gue sempet bingung sebenarnya apa keinginan gue yang mendalam di umur segini? Atau waktu itu karena terlalu bahagia dikelilingi orang-orang tersayang yang merayakan ultah gue?
Nah.. Gue seringnya make a wish ketika udah diujung suatu masalah, atau diujung kepenatan yang luar biasa. Gue mulai terlalu-sering-bengong dari kadarnya. Karena gue tukang bengong, dimanapun dan kapanpun. Dan didalam bengongnya itu gue punya khayalan yang ekstra bekerja.
Dan dari khayalan yang membutakan itulah, tiba-tiba sering muncul harapan-harapan aneh.
Dan kalau dipaksa jawab apa sebenarnya harapan gue untuk tahun baru ini.
Gue gak akan membuat harapan tentang ini :
1) Percintaan berjalan mulus.
Hahahaha. Life is never flat man! Cinta yang rata-datuar-tawar itu selalu menemukan titik jenuhnya dengan cepat.
Lagian "mulus" untuk masing-masing orang itu berbeda.
Ada yang mengartikan berarti bebas macet. Ada juga yang artinya lenggang dan benar-benar kosong. Ada juga yang tak terlalu banyak polisi tidur. Huahaha.
Rasanya juga mustahil.
Justru ketika kita berharap lebih perjalanannya akan mulus banget, bebatuan kecil di jalanan yang kita lewati akan menjadi gangguan besar bukan?
Jadi ya... kalo gue apapun yang bakal gue dapetin dari cinta yang baru ya gue jalanin. Baik dan buruknya efek perjalanan bukannya itu yang akan dikenang?
2) Tubuh cepat tinggi
Please. Jangan menghina kekurangan tinggi badan saya.
Gue udah cukup kesal, setelah hampir 3 tahun kenal dengan mahluk homo bernama Fajri Muhammad yang selalu saja mempunyai celaan tentang tinggi badan, dan menyebut saya dengan "gel", "cil", atau sebagainya.
Urgh. Padahal menurut gue tinggi badan gue ya gak kecil-kecil banget. Standart lah malah.
Dan kenapa ini tidak masuk daftar make a wish gue? Karena gue masih dalam masa pertumbuhan, dan gue "percaya" gue bakal tinggi.
3) Tayangan Spongebob Squarepants ada setiap saat di saluran manapun
Karena gue nanti jadinya malah bosan nonton si spons kuning dan bintang laut pink itu muncul dinama-nama
4) Kenaikan gaji pembuat helm-helm di Indonesia
Gue juga gatau kenapa, pokonya pas ngetik ini gue lagi ngeliatin helm kakak gue yang terongok malas di ujung rak sepatu.
5) Munculnya penemuan baru "penghilang getaran" untuk Tuk-Tuk atau Bajaj-nya Thailand
Oke. Gue mau sedikit bercerita.
Gue baru saja seminggu menghabiskan waktu berlibur di Thailand. Dan semingguan itu 3-4 harinya gue sakit. Ngeselin bukan?
Dan berarti gue jarang berpergian kemana-mana disini. Kecuali ke lobby hotel, sarapan di hotel, ke kamar hotel sebelah, ke sevel eleven terdekat, beberapa kali ke Mall, dan ke apartemen bokap.
Dan rasanya supir taksi disini sombong-sombong banget!
Beberapa kali gue nyetop taksi di trotoar semua lewat begitu saja. Dan ternyata orang-orang sini taat peraturan, mereka hanya mau menaikan penumpang di tempat-tempat tertentu.
Dan kalo ogah nunggu dan jalan ke tempat taksi berada ya terpaksa naik Tuk-Tuk.
Abang Tuk-Tuk disini pun beraneka ragam. Gue suka memperhatikan jenis supir-supirnya.
Ada golongan supir Tuk-Tuk gaul. Mereka ada yang pakai jaket hitam, berkacamata hitam. Dan bahkan ada yang berbehel! Warna emas lagi! Gue sempet takjub pas liat. Dan sempet terpikir di otak gue, jangan-jangan dia juga bisa shuffle?
Juga ada golongan supir Tuk-Tuk yang tua tua keladi. Udah kakek-kakek tapi bawa Tuk-Tuk nya kaga nahan bener! Seakan-akan gabawa penumpang kali ya, Tuk-Tuk dikebut sejadi-jadinya. Nah kalo golongan supir ini biasanya murah, cuma gue suka gak tega dan akhirnya ongkosnya dilebihin.
Juga ada golongan supir Tuk-Tuk yang biasa saja. Bapak-bapak endut dikit, kumisan, pake kaos, pake celana, tidak makan helm, bukan penggemar spongebob. Ya pokoknya biasa aja. Tarifnya pun biasa. Bawa Tuk-Tuknya juga biasa, bikin gilaaaa.
6) Dibeliin Ibu Luxurious Massager
Soalnya bapak udah beli dirumah. Dan emang enak banget buat pijat. Apalagi yang di punggung sama telapak kaki.
7) Ketemu Yongki Komaladi
Sumpah. Gue gaada niat sama sekali buat make a wish ini. Bahkan untuk sekedar iseng pun.
Dan untuk harapan-harapan gue di tahun ini... Gue tidak berniat untuk mempublishnya sekarang. Jadi tunggu saja ya ;)
0 komentar:
Posting Komentar