Pages

Senin, 23 November 2015

ur bad habit

Salah satu dari sekian banyak hal yang membuatku jengkel padamu.
Adalah kebiasanmu untuk menggantungkan cerita.
Seakan, kau selalu mengakhiri kalimatmu dengan tanda koma, bukan dengan titik seperti seharusnya.
Hal itu mengganggu, dan membuatku terus menunggu.
Lalu apa? Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Namun, kau hanya membisu. Entah apa yang membuatmu begitu.

Apa aku terkesan tidak memperdulikanmu? Apa aku terlihat tidak mendengarkanmu?
Sungguh, aku bersungguh. Aku sangat ingin tahu, perihal apapun yang menimpa semestamu.
Terlebih, ketika kutangkap getar ragu dalam kalimatmu. Atau nada muram dalam celotehmu.

Mungkin kau tengah disibukkan oleh apapun kegiatanmu.
Atau mungkin kau lupa membalas pesanku.
Atau mungkin kau hanya ingin mengerjaiku.
Membiarku menunggu, membiarkanku khawatir akan kondisimu.

Ingin kukutuk jarak di antara kita.
Karena ada saat di mana aku ingin bersandar di bahumu,
Tapi kamu jauh.
Karenanya, tiap-tiap kali kudengar getir rindu dalam kalimatmu.
Aku berusaha mendekatimu. Entah dengan cara apapun itu.

“Ah, lagipula, apa benar kau pernah merindukanku?” Katamu.

Tak usahlah kau bertanya padaku. Aku tidak akan menjawabnya.
Kata orang, perempuan tidak suka ditanya.
Dia lebih suka bertanya.

Hai, kamu. Bagaimana kesibukan semestamu? Jangan lupa untuk berhenti sejenak dari kesibukanmu, lalu merindukanku.



Tyas Hanina

Vengeance

Kamu fikir aku bisa membiarkanmu begitu saja.
Setelah semua hal yang datang setelah kamu melakukannya.
Meskipun tanpa sengaja.

Kamu fikir ini akan mudah jika hanya aku yang merasa?
Itu sulit untuk ku terima,
Semua rasa hanya akan menjelma luka.

Karenanya aku akan melakukan pembalasan,
Tunggu saja.
Aku akan membuat kesamaan perasaan di antara kita.

Aku sengaja.
Aku tidak ingin terluka.


Aku akan buat kau jatuh cinta.


Tyas Hanina
18 Desember 2013

Tari

Namaku Tari.
Bagian tubuh yang kusuka adalah jari.
Yang setiap hari berada diatas keyboard komputer, menari. Menekan tuts demi tuts, menyusun rangkaian huruf menjadi puisi.
Yang setiap hari memeluk pena, berdansa di atas selembar kertas sebagai lantainya. Merangkai kata menjadi sebuah cerita.


Aku cinta berdansa, aku gila menari.



Tyas Hanina
16 Desember 2013

Kamis, 19 November 2015

Barangkali

Barangkali,
Kamu ingin mengetahui sebaris kalimat kabar dariku.
Aku akan memberimu separagraf penuh (atau mungkin lebih) tentang semestaku.

Barangkali,
Kamu tidak ingin tahu.
Aku akan tetap menuliskannya.
Tanpa mencoba mengirimkannya padamu.

Ah,
Apa yang lebih gagu dari rindu?
Apa yang lebih rusuh dari resah?
Apa yang lebih candu dari kamu?
Apa yang lebih ragu dari aku?

Barangkali,
Kamu mengetahui jawabnya.
Tolong beri tahu aku.

Barangkali,
Kamu tidak mau beri tahu.
Tak mengapa.
Aku akan terus mencari tahu.


19 Nov 2015, Jatinangor.

Tyas Hanina