Pages

Minggu, 16 Februari 2014

Perjalanan Dua Hari


#studytour #latepost #throwback #sorryforbeinglazzy #herjunotalijodohaing #enjoymywritings

...

Minggu lalu, tepatnya pada tanggal 5-6 Februari.
1 hari dan 1 malam gue lewatin bareng teman-teman satu angkatan SMAN 5 Tangerang.
But, mostly i spend that two days with my classmates. Sebelitu, Sebelas IPS Satu! ;)

Perjalanan Bogor-Sumedang, Sumedang-Lembang, Lembang-Bandung, Bandung-Tangerang we’ve been through it together. Ceilah.
Bis 6, yang super berisik dan seru. Dengan pembimbing yang bertubuh kecil dan nyaru banget sama anak SMA, Pak Heri! Bisa diajakin main kartu, jadi motivator cinta lagi.
Adoooh si Bapak.


Kegiatan Perjalanan (yang katanya) emang terbukti bisa mempererat hubungan.
Dari sesi curhat dan motivasi tengah malam sama Pak Heri, akhirnya Hilmi (nama samaran) bertekad mendekati cintanya seiring dekatnya kami ke perjalanan...
“Halah, suka begitu”
–Hilmi, 17 tahun, kalo sebelum makan harus minum susu beruang-

Di tengah-tengah sesi motivasi Pak Heri dengan beberapa Anak laki-laki yang hopeless dengan percintaan mereka (yang kayanya gebetannya rata-rata ada di bis yang sama).

Gue dan Maul, membuka sesi motivasi sendiri. Exlusive untuk kami berdua.
Dengan pembahasan yang lebih luas dari kisah cinta seperti di forum sebelah bahas.
We’ve talked about lif­e. Tentang gimana kehidupan kita sekarang- tentang gimana diri kita ’sebenarnya’, yang ternyata gak seperti yang orang lain liat.
I’m not surprised ul, Kita adalah teka teki yang tak teterka siapapun bagi gue.


Kita bercerita tentang,
Tentang gimana perubahan di hidup kita yang dulu dibanding sekarang. Gimana ‘kita’ di masa putih biru, yang dulu belum saling mengenal. Dan sekarang di masa “putih abu-abu”.
Dia bercerita bagaimana masa-masa dia terjatuh, dan kembali bangkit seperti sekarang ini. Gue bercerita bagaimana gue dengan sisi Introvert gue.

And, we’ve talk about..
Gimana hidup kita di tahun-tahun berikutnya. Dengan kecemasan dan kebingungan masing-masing.

“Gue pengen kerja untuk sesuatu yang gue sukai ul. Yang gue nyaman dan bahagia mengerjakannya. Yang dengan begitu, berarti gue tidak perlu merasa “bekerja” selama hidup gue. Karena gue melakukan apa yang gue mau lakukan dan merasa senang.”

“Gue bingung yas. Banyak banget hal yang gue minati. Dulu pas semester 2 gue suka banget sama PKN dan tertarik banget masuk Hukum, sekarang gue lagi minat banget sama akutansi. Gue juga suka menggambar, ngedesain gue suka, nari juga gue suka. Tapi gak ada yang bisa gue fokusin, gue cenderung bosen.”

You must know, that she’s one of the talented girl.
Cerdas, bukan hanya sekedar Pintar. Maul tuh kalo nanya dan ngomong di depan kelas tata bahasanya rapi banget dan selalu tampil percaya diri.
Ngedit foto jago, gambar bisa. Olahraga juga nguasain.
Tapi juga tetap cerdas dalam bersosialisasi.

“Terus lu bakal ngambil Sastra kuliah nanti?”
Pertanyaan yang gak hanya Maul yang pernah nanya ke gue.
But, the answers is... I don’t know yet. Tapi sepertinya tidak.

Sepertinya gue bakal ngambil Jurusan yang berhubungan dengan Sosial, di mana gue bisa berkomunikasi dengan banyak orang (meskipun gue socially awkward).  Mendapat ilmu dan cerita baru, dari mengobrol, bercerita, menjelajah.
Bukan suatu jurusan dengan masa depan yang akan mengharuskan gue duduk di kubikel kantor berhadapan dengan layar laptop berisi tabel-tabel berisi angka dan data.
Itu bukan gue.

Dan ya, perihal menulis. Sebenarnya kalau emang gue mau- pasti akan selalu ada waktu.
Gak ada kata sibuk untuk sesuatu yang kita sukai, dan orang yang kita sayangi.

And so on, so on..
Percakapan itu terus berjalan seiring Bis 6 berjalan walaupun mesinnya sempat berasap tadi.
Kita berbicara tentang kehidupan, tapi ujung-ujungnya pembahasan akan kisah kita tentang “percintaan” (seperti yang forum sebelah bahas) juga dibicarakan.
Dan soal bagian ini sepertinya tidak perlu dibahas kembali di sini. Gue pun gak terlalu banyak bicara hanya menanggapi cerita maul sesekali, karena diam-diam gue menahan diri untuk gak curhat terus nangis-nangis karena masih gagal move on.... OKE. Skip.

Dan begitulah, kedua forum dengan bahasan masing-masing selesai dengan pembicarannya. Karena Bis 6 mencapai tujuan, yaitu Hotel yang-gue-udah-lupa-namanya.
Setelah anak-anak selesai mengupdate location path, twitter, my space, facebook, friendster, kaskus.
Kami pun turun dari bis dengan bawaan masing-masing. Dan menuju kamar  masing-masing.
Petunjuk waktu di jam tangan gue menunjukkan kalau bis terlambang datang.

Setelah mengambil kunci kamar dan masuk ke dalamnya. Gue lega.
Akhirnya... gue bisa telentang- punggung pegal karena hampir seharian duduk di bis. Dan keadaan kamarnya juga gak terlalu mengecewakan.
Ani, Oca, Mawar dan gue bergabung dengan anak-anak kamar sebelah (Eu, Kiki, Cia, Elija) untuk cari makan dan jalan-jalan keluar.
Jalanan di sekitar hotel yang agak gelap, dan bertebaran dengan aneka jajanan. Ternyata selama berjalan di sana, kami tetap harus waspada. Karena buset ngebut-ngebut bener ini kendaraannya!
Dengan seorang korban,  Kiki (seorang remaja usia 16 tahun yang punya cita-cita jadi istri Pejabat.) Dia keserempet entah motor atau mobil gue lupa.
Dan saat dia teriak-teriak sama Ani dan Oca..
Gue dan Cia malah foto... Maafkan ketidakpekaan kami.

Ketika yang lain menyebrang jalan menuju Indomaret dan Partner In Crimenya Alfamart.
Gue dan Elija memilih jajan Jagung Bakar, di warung remang-remang yang ada Tipi kecilnya yang sedang  menayangkan Film Suzanna.
Setelah itu, kami bersama-sama ngopi tanpa Raisa di warung-yang-katanya-jualan-Mie Kocok-tapi-kayanya-gak-enak.
Walaupun Kopinya gak seenak Starbucks, dan Susunya kemanisan.
Tapi, kami tetap memanfaatkan momen tersebut dengan foto-foto #teteup
Anang Hermansyah Fam's
Karena pengen tetap ngobrol dan kamar kami terpisah. Akhirnya gue dan teman-teman sekamar gue hijrah ke kamar sebelah, menggendong bantal-selimut-handphone dan kasur masing-masing.
NAMUN TERNYATAAAARGH.
Kepindahan kami tidak direstui oleh Bu Dani dan Pak-Guru-yang-mirip-Morgan.
Hiks.

...

Sekian postingan gue tentang perjalanan dua hari yang ngangenin itu.
Kenapa gue gak bahas tempat-tempat tujuan seperti Yakult, Balitro, Museum Geologi dan lain-lainnya?
Jujur. Selain di Boscha, tempat-tempat yang lain kurang berkesan buat gue.
Karena SELALU ditayangin FILM dan gue PASTI ngantuk dibuatnya. Udah itu ada tugas, yang harus kami kerjakan di sana.

Perjalanan ke Boscha yang lama dan bikin betis pegel. Juga ketika gue dan Elija jadi murid terakhir yang turun dan kami lari-larian ngejar anak-anak sekelas.
Ngeliat teropong Boscha yang gede, lingkungan sekitarnya yang hijau dan nyaman. Yang sedikit banyak mengingatkan gue akan film Petualangan Sherina.
Dan bikin gue mikir,
“anjirrrrrrr Sherina ke sini pasti pegel banget.
Jauh banget giniiiiiiiiiiiii,mana dia lewat kebun-kebun teh.”
SD yang kami incar untuk tempat pemberhentian sementara, dan beli jajanan.
Salah satu rumah penduduk yang bikin gue berhenti sebentar, karena keliatan begitu nyaman dan ada rumah Pohonnya.
(Di Boscha juga ditayangin film sih, gue juga hampir ketiduran nontonnya.)

Yakult, satu-satunya yang berkesan buat gue di tempat ini adalah dikasih Botol Yakult gede yang ada dotnya. Uwuwuw.
Balitro, Cuma ngeliatin anak IPA buat tugas. Dan kami (anak ips) foto-foto.
Museum geologi, gue udah pernah ke sini jadi gak menarik. Terus juga harus ngerjain tugas, malezinK
Cihampelas? Tempat tujuan terakhir yang jadi tempat belanja dan jalan-jalan, dan akhirnya membebaskan kita untuk pakai baju bebas. Tiba-tiba diserang Hujan Lebat. Akhirnya anak-anak pada masuk ke bis dengan menggigil sambil membawa kantong belanjaan dan beberapa dibohongin ojek payung.
Gue?  Gue gak belanja apa-apa Cuma nongkrong di Lawson sambil ngemil es duren.

...

Dan, gue pengen mengucapkan Terima kasih untuk pihak-pihak yang terlibat dalam perjalanan ini.

Terima kasih untuk Lucky, Dedi, dan lain-lain yang sudah ngebully gue di Bis. TENGKS (sempet ngambek).
Terima kasih Eki udah berbagi Tontonan Drama Romantisnya bersama Nola, dan Pizza untuk teman sekelas.

Terima kasih Pak Heri (yang super Asik) dan Bu Siti (yang super Swag) untuk pengawasannya.
Terima kasih Pak Supir yang pasti pegel dan stress karena bis super berisik.
Terima kasih Oca dan teman-teman sebangku gue di Bis ( gue duduknya nomaden).
Terima kasih Maul untuk late night conversationnya :3
Terima kasih dedek-dedek gemes Ojek Payung.
Terima kasih Cia,Eu,Kiki,Elija,Mawar,Ani,Oca. Horas Anang Hermansyah Fam’s!
Terima kasih Sebelitu untuk liburannya yang seruuuwh.

Kurang lebihnya mohon dimaafkan.
DAAAAAAAAAAN mohon maaf juga untuk telat memposting, Sorry for my laziness.

I hope you Enjoy my writings.
J

...


Sebelitu \m/

Capek abis jalan nanjak ke Boscha. Elija kaya Teletubies.

...

Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
karena kau tidak duduk di sampingku sayang...


Dear, Herjunot Ali..



Tyas Hanina