Pages

Minggu, 29 Januari 2012

Warna & Langit


Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut (Wikipedia)


Apa yang kamu fikirkan tentang warna?

Kebersamaan? Keindahan? Keunikan? Atau bahkan tak mempunyai arti tersendiri.
Ada beberapa warna yang sangat kita gemari.
Dan warna yang kita gemari itu kadang kita pakai untuk warna barang-barang favorit kita, atau bahkan untuk penggambaran hati kita sendiri.

Gue sendiri sangat menyukai warna biru

putih 

dan juga abu-abu


Dan gue punya formula ajaib untuk menyandingkan ketiga warna itu menjadi dua warna. Dan formula ini, begitu mengandung arti..

Formula yang pertama adalah saat warna biru disandingkan dengan warna putih.
Hal yang pertama gue fikirkan adalah.. Sang langit dan awan.
Juga seragam SMP yg sudah hampir 3 tahun gue kenakan setiap harinya..

Siang itu, Jum'at 27 Januari 2012. Gue mulai gelisah menunggu Fataya memulai pidatonya.
Dan mulai membiarkan mata gue menjelajah kemana-mana.
Gue memperhatikan banyak hal. Dari mulai anak-anak cowo yang sedang sibuk bermain bola. Fataya dan anak-anak lainnya yang sibuk bersiap untuk pidatonya. Dan kembali lagi kepada kebiasaan gue... Memperhatikan gelagat sang awan yang sedang "bercanda" bersama langit.
Panasnya memang cukup terik. Tapi gak menutup kemungkinan, sore hari atau malam nanti akan turun hujan.
Hmm..
Birunya langit, putihnya sang awan dan teriknya matahari siang ini. Mengingatkan gue pada kali pertama gue menatap sang langit di sekolah ini.
Saat itu, hari pertama Masa Bimbingan Siswa (MBS). Gue yang mulai gerah dijemur di lapangan dengan terik matahari yang memuakkan. Mendongak ke langit dan mengeluh dalam hati akan panas matahari saat itu. Dan dengan setengah hati, mendengarkan omelan para kakak-kakak pembimbing MBS..
Warna sang langit juga sang awan tidak berubah. Langit tetap dengan biru teduhnya, Awan tetap dengan putih sucinya, dan Matahari pun tetap gue keluhkan teriknya.
Langit emang gak pernah berubah.
Seragam putih biru ini bahkan mulai memudar warnanya dan mengecil ukurannya. Diri ini pun perlahan-lahan mulai beranjak dewasa.
Gue pun tersenyum. Ketika lagi-lagi langit memberi gue banyak pelajaran dan makna.
Huh. Gue benar-benar jatuh cinta pada langit. Dia memberi gue keberanian untuk menerka-nerka, bermimpi, dan membuat cita-cita.
Gue menoleh kembali kepada anak-anak yang sedang bersiap-siap berpidato. Gue perhatikan mimik wajah dan gerak gerik mereka.
Ada yang sibuk menghafal naskah, ada yang teriak-teriak heboh saking deg-degannya, ada yang cengar-cengir gak jelas, ada yang malah nari piring, ada yang ngejilatin kuah indomie, malah ada yang sibuk menyetrika.
Wah pada sibuk-sibuk banget ya mereka :D
Lagi-lagi gue tertegun, dan fikiran gue berkata..
“Mungkin suatu hari nanti, temen-temen gue yang sedang sibuk pidato ini akan menjadi seorang Orator yang hebat. Yang sibuk meneriakkan kepeduliannya pada bangsa. Dan bukan hanya sekedar berkata-kata...”

Dari dua unsur warna yang gue sukai ini. Gue mendapatkan banyak makna dan pembelajaran.
Gue belajar dari warna biru langit& putih awan, warna seragam yang memudar, dan lain-lainnya.

Lalu bagaimana dengan formula lainnya?
Formula yang satu lagi adalah ketika warna abu-abu disandingkan dengan warna putih.
Putih dan abu-abu.
Seragam SMA. SMA yang gue impikan.
Itu yang terbayang di fikiran gue.
Dan jika dihubungkan dengan langit. Yang gue fikirkan adalah warna langit ketika digelayuti oleh mendung. Mendung yang kata orang berwatak sendu, tapi bagi gue.. Mendung selalu menyimpan keindahan dan maknanya sendiri.

Bukankah setelah kita menunggu mendung reda, atau ketika mendung berubah menjadi hujan yang nyata. Akan ada pelangi yang mengiringinya?


Gue emang belum tau pasti, akan bagaimana warna dan suasana langit juga sekolah gue di SMA nanti.
Akankah sama warna & suasananya?-
Mungkin akan “beda”. Tapi gue yakin sama-sama berwarna.
Cerah atau suramkah warna yang gue dapat. Itu tergantung pada diri gue sendiri.

Hihi. Jadi ngetik sepanjang ini :D
Langit dan warna emang selalu bikin gue lupa diri ketika bercerita maupun bermimpi.
Uhm. Sampai jumpa nanti.
Semoga kita sama-sama mendapatkan warna yang indah dan langit yang cerah yaaa ;;)

Sabtu, 28 Januari 2012

Keadaan otak gue memprihatinkan.
Atau mungkin lebih tepatnya adalah sikap malas gue benar-benar mematikan.

Dari kemarin, bokap selalu menyindir kelakuan "bodoh" anaknya ini.
Dari mulai yang halus.
Sampai yang bikin gue meringis..
"Nanti kalau sampe gagal masuk sekolah tujuan. Baru nyesel...."
Dan lain-lainnya.

Sampai pada akhirnya. Pagi ini gue mulai dari "zona nyaman" gue selama ini.
Dan berguru matematika pada bokap tercinta.
Hasilnya selama 2 jam lebih... Otak gue melepuh.
Gue udah mau menyerah. Dari telinga keluar darah. Dan ariel peterpan pun datang kerumah.

Urgh.
Dibanding fokus pada angka-angka dan rumus-rumus yang ada di papan tulis. Serta penjelasan-penjelasan dari bokap tentang itu semua.
Gue lebih fokus akan kata-kata bapak akan sisi gelap matematika.
"Matematika itu gak bisa dihindari. Dia pasti akan muncul terus. Jadi salah kalau membenci matematika...
Pernah ada temen bapak diwaktu sekolah, dia benci sama matematika. Dia memutuskan untuk menghindari jurusan yang berhubungan sama matematika, dan memilih ilmu jiwa <psikologi>.. Tapi ternyata, di akhir mata kuliahnya dia ketemu matematika juga. Hahaha."
Dan bokap gue ketawa. Bahagia sekali. Dia emang cinta banget sama matematika. Begitu lain dengan anaknya.
Gue pun ikut tertawa. Dengan frekuensi yang berbeda dari tertawa gue yang biasa...
Bokap pun melanjutkan omongannya.
"Rasain itu aa' bakal ketemu sama matematika lagi."
"Emang anip mau ngambil psikologi pak?"
"Kayanya..."
Dan ketawa lagi... Urgh.

Gue pun merenungkan omongan bokap.
Jika memang tak bisa dihindari dan harus dihadapi. Gue emang gak punya pilihan untuk membenci.
Meskipun ada kesulitan dan keengganan untuk menerjang badai angka ini.
Gue harus berjuang :D

86 hari lagi

Rabu, 11 Januari 2012

what's wrong? :')

Rasanya sangat tidak mengenakkan, ketika seseorang yg sudah membuat kita terbiasa akan kehadirannya.
Sekarang terpaksa kita harus terbiasa tidak berada di dekatnya.

Rasanya sangat tidak menyenangkan, ketika seseorang yg biasa kita dengar suaranya, biasa kita dengar candaannya, dan biasa kita dengar keluhannya.
Sekarang terpaksa kita hanya bisa berharap untuk mendengar sapaannya.

Terkadang hal-hal yang sudah kita anggap "biasa" dalam keseharian kita, suatu hari akan menjadi hal yang luar biasa kita rindukan.

Hey. Sebenarnya ada apa?
Masing-masing dari kita selalu mengatakan yang lainnya menjauh.
Masing-masing diam-diam menyimpan lukanya sendiri dalam hati, menyebabkan keengganan untuk menyapa, apalagi untuk bertanya tentang keadaan yang sebenarnya.

Kerenggangan di hubungan ini muncul karena apa?
Apa karena minimnya kebersamaan kita?
Atau karena kesalahpahaman semata?

:')


Hey. Serusak apapun komunikasi kita saat ini, serenggang apapun hubungan kita, separah apapun kesalahpahaman yang ada. Kau tetap sahabatku.

Minggu, 01 Januari 2012

postingan di tahun yang baru

Well, mari kita fokuskan kepada apa yang akan kita raih di tahun ini. Bukan memfokuskan diri untuk flashback hal-hal di tahun kemarin.

Banyak orang yang sibuk membuat impian dan harapannya masing-masing di awal tahun.
Itu semua tergantung pribadi masing-masing orang akhirnya.
Semua harapan itu terkadang hanya jadi sebatas kata-kata keinginan yang terucap begitu saja, dan tak lebih dari kata-kata. Tidak ada upaya untuk membuat kata-kata itu nyata.
Dan ada juga orang-orang yang dengan gigih berusaha mengubahnya nyata. Orang-orang seperti itu sangat gue kagumi. Karena tidak mudah untuk mengubah "kata" menjadi "nyata".

Gue sendiri.. Gue termasuk orang yang mana ya?

Hmm.. Tidak mudah juga rasanya menilai diri sendiri. (Walaupun gue orang yang dikit-dikit-intropeksi diri sendiri ketika mulai menemukan ketidakpuasan orang lain kepada diri gue, walau seringnya terlihat gue gak peduli omongan orang dan tidak tau omongan mereka.)

Gue juga tidak tau jawabannya.

Yang gue tau. Gue itu pemikir, dan otomatis seorang pemimpi. Gue punya banyak sekali mimpi-mimpi yang absurd dan keinginan-keinginan simpel.
Sebagai contohnya : Tahun ini gue mau travelling ke dalam negeri, ke pulau kecil yang tenang dan damai. Karena ngiler membaca liburannya Trinitty di bukunya The Naked Traveller.
Atau : Gue pengen belajar gitar.
Absurd dan simpel sekali bukan?

Gue melakukan make a wish kapan saja dan dimana saja. Tidak hanya di moment-moment tertentu, seperti ketika ulang tahun ataupun perayaan tahun baru.
Mengucapkan sepotong kata-kata harapan itu sering kali spontan.

Bahkan.. Ketika make a wish ulang tahun ke14 kemarin gue udah lupa make a wish apa, bahkan waktu itu gue sempet bingung sebenarnya apa keinginan gue yang mendalam di umur segini? Atau waktu itu karena terlalu bahagia dikelilingi orang-orang tersayang yang merayakan ultah gue?

Nah.. Gue seringnya make a wish ketika udah diujung suatu masalah, atau diujung kepenatan yang luar biasa. Gue mulai terlalu-sering-bengong dari kadarnya. Karena gue tukang bengong, dimanapun dan kapanpun. Dan didalam bengongnya itu gue punya khayalan yang ekstra bekerja.
Dan dari khayalan yang membutakan itulah, tiba-tiba sering muncul harapan-harapan aneh.

Dan kalau dipaksa jawab apa sebenarnya harapan gue untuk tahun baru ini.
Gue gak akan membuat harapan tentang ini :
1) Percintaan berjalan mulus. 
Hahahaha. Life is never flat man! Cinta yang rata-datuar-tawar itu selalu menemukan titik jenuhnya dengan cepat.
Lagian "mulus" untuk masing-masing orang itu berbeda.
Ada yang mengartikan berarti bebas macet. Ada juga yang artinya lenggang dan benar-benar kosong. Ada juga yang tak terlalu banyak polisi tidur. Huahaha.
Rasanya juga mustahil.
Justru ketika kita berharap lebih perjalanannya akan mulus banget, bebatuan kecil di jalanan yang kita lewati akan menjadi gangguan besar bukan?
Jadi ya... kalo gue apapun yang bakal gue dapetin dari cinta yang baru ya gue jalanin. Baik dan buruknya efek perjalanan bukannya itu yang akan dikenang?
2) Tubuh cepat tinggi  
Please. Jangan menghina kekurangan tinggi badan saya.
Gue udah cukup kesal, setelah hampir 3 tahun kenal dengan mahluk homo bernama Fajri Muhammad yang selalu saja mempunyai celaan tentang tinggi badan, dan menyebut saya dengan "gel", "cil", atau sebagainya.
Urgh. Padahal menurut gue tinggi badan gue ya gak kecil-kecil banget. Standart lah malah.
Dan kenapa ini tidak masuk daftar make a wish gue? Karena gue masih dalam masa pertumbuhan, dan gue "percaya" gue bakal tinggi.
3) Tayangan Spongebob Squarepants ada setiap saat di saluran manapun 
Karena gue nanti jadinya malah bosan nonton si spons kuning dan bintang laut pink itu muncul dinama-nama
4) Kenaikan gaji pembuat helm-helm di Indonesia 
Gue juga gatau kenapa, pokonya pas ngetik ini gue lagi ngeliatin helm kakak gue yang terongok malas di ujung rak sepatu.
5) Munculnya penemuan baru "penghilang getaran" untuk Tuk-Tuk atau Bajaj-nya Thailand 
Oke. Gue mau sedikit bercerita.
Gue baru saja seminggu menghabiskan waktu berlibur di Thailand. Dan semingguan itu 3-4 harinya gue sakit. Ngeselin bukan?
Dan berarti gue jarang berpergian kemana-mana disini. Kecuali ke lobby hotel, sarapan di hotel, ke kamar hotel sebelah, ke sevel eleven terdekat, beberapa kali ke Mall, dan ke apartemen bokap.
Dan rasanya supir taksi disini sombong-sombong banget!
Beberapa kali gue nyetop taksi di trotoar semua lewat begitu saja. Dan ternyata orang-orang sini taat peraturan, mereka hanya mau menaikan penumpang di tempat-tempat tertentu.
Dan kalo ogah nunggu dan jalan ke tempat taksi berada ya terpaksa naik Tuk-Tuk.

Abang Tuk-Tuk disini pun beraneka ragam. Gue suka memperhatikan jenis supir-supirnya. 
Ada golongan supir Tuk-Tuk gaul. Mereka ada yang pakai jaket hitam, berkacamata hitam. Dan bahkan ada yang berbehel! Warna emas lagi! Gue sempet takjub pas liat. Dan sempet terpikir di otak gue, jangan-jangan dia juga bisa shuffle?
Juga ada golongan supir Tuk-Tuk yang tua tua keladi. Udah kakek-kakek tapi bawa Tuk-Tuk nya kaga nahan bener! Seakan-akan gabawa penumpang kali ya, Tuk-Tuk dikebut sejadi-jadinya. Nah kalo golongan supir ini biasanya murah, cuma gue suka gak tega dan akhirnya ongkosnya dilebihin. 
Juga ada golongan supir Tuk-Tuk yang biasa saja. Bapak-bapak endut dikit, kumisan, pake kaos, pake celana, tidak makan helm, bukan penggemar spongebob. Ya pokoknya biasa aja. Tarifnya pun biasa. Bawa Tuk-Tuknya juga biasa, bikin gilaaaa.
6) Dibeliin Ibu Luxurious Massager 
Soalnya bapak udah beli dirumah. Dan emang enak banget buat pijat. Apalagi yang di punggung sama telapak kaki. 
7) Ketemu Yongki Komaladi
Sumpah. Gue gaada niat sama sekali buat make a wish ini. Bahkan untuk sekedar iseng pun.

Dan untuk harapan-harapan gue di tahun ini... Gue tidak berniat untuk mempublishnya sekarang. Jadi tunggu saja ya ;)